BATIK CIMAHI
Tanggal 2 Oktober merupakan “Hari
Batik Nasional”, batik yang kita tau adalah merupakan warisan budaya Bangsa
Indonesia, United National Education
Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pun telah mengakui bahwa
batik merupakan budaya asli Indonesia (Kalau UNESCO sudah mengakui berarti
harusnya negara lain tidak bisa merebutnya dan mengakuinya). Mengenal dari arti
kata batik terlebih dahulu, batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “nitik”. Menurut Yudoseputro (2000 : 98) bahwa batik
berarti gambar yang ditulis pada kain dengan mempergunakan malam sebagai media
sekaligus penutup kain batik. Batik sendiri merupakan hasil budaya yang bisa
dikatakan hampir semua wilayah nusantara ada, apalagi Indonesia yang memiliki banyak
kepulauan, provinsi, dan daerah, dengan begitu motif yang dimiliki oleh
Indonesia tentu saja sangat beragam. Seni batik tumbuh dan berkembang dengan
pesat, seirama dengan selera minat daerah masing-masing sehingga banyak
beberapa daerah penghasil batik. Setiap daerah memiliki ciri yang khas serta
keunikan batik dalam ragam hias maupun tata warna.
Kota Cimahi saat ini dikenal
sebagai kota yang kreatif, kreatif dari segi apapun. Kota Cimahi merupakan
salah satu kota yang memiliki ciri khas pada ragam batiknya. Untuk sejarahnya
adalah dengan diawali terbentuknya pada bulan Juli 2009, pada saat itu tercetuslah
sebuah ide untuk mengembangkan batik Cimahi yang didasari karena keprihatinan
beberapa seniman Cimahi yang peduli terhadap perkembangan budaya tradisional di
Kota Cimahi. Batik Cimahi pertama kali
dibuat melalui suatu kompetisi yang diadakan oleh Dewan Kerajinan Nasional
Daerah (Dekranasda) kota Cimahi yang diketuai oleh Ny. Atty Suharti Tochija.
Pada saat itu lomba diadakan untuk umum, dan untuk batik yang menang akan
dipatenkan sehingga tidak dapat ditiru oleh daerah lain.
Batik khas Kota Cimahi telah
didaftarkan ke Provinsi Jawa Barat sebanyak lima buah motif, untuk tiga motif utama Kota Cimahi yaitu motif
anyaman bambu, lereng kujang, dan daun singkong, sedangkan untuk dua motif lagi
yaitu motif curug cimahi dan pusdik
sedang dalam tahap modifikasi. Lima motif tersebut memiliki sejarahnya
masing-masing. Adapun sejarah nya adalah sebagai berikut:
1.
Anyaman
Bambu
Motif ini diciptakan oleh Didi Sahadi,
motif ini terinspirasi dari seorang warga Kota Cimahi yang merupakan penggagas
Asosiasi bambu sedunia.
2.
Lereng
Kujang
Motif
ini diciptakan oleh Muhammad Yaser, kujang ini merupkan simbol Jawa Barat
dimana cimahi berada.
3.
Daun Singkong
Motif
ini diciptakan oleh Dadang, motif ini terinspirasi dari salah satu wilayah di
Kota Cimahi. Wilayah yang terkenal dengan Kampung Adat Cireundeu tersebut
mendapatkan penghargaan nasional ketahanan pangan karena makanan pokok
masyarakatnya adalah singkong.
4.
Curug Cimahi
Motif
ini terinspirasi dari Curug Cimahi yang berada di daerah Cisarua Kabupaten
Bandung barat. Walaupun bukan berada di Kota Cimahi, akan tetapi nama Curug
Cimahi sudah
sedemikian melekatnya dengan warga Cimahi sehingga menjadi salah satu inspirasi
pembuatan motif batik.
5.
Pusdik
Motif ini terinspirasi dari banyaknya pusat pendidikan
infanteri di Kota Cimahi.
Banyak sekali cara yang dapat dilakukan sebagai
cara untuk mempromosikan dan memperkenalkan batik cimahi ke khalayak luas.
Salah satunya pada saat itu adanya “Beauty of Cimahi Craft” pada saat itu acara
dibuka oleh istri walikota Cimahi yaitu ibu atty Suharti Tochija, beliau
sekaligus sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Cimahi. Pada saat
itu diadakan lomba desain baju yang berbahan dasarnya adalah batik cimahi.
Acara ini diikuti oleh banyak pelajar SMA/SMK. Dari sekian banyak peseta nanti
akan disaring dan dipilihlah tiga besar untuk mendapatkan hadiah. Saat itu juga
diadakan Fashion Show untuk memperkenalkan hasil karya batik cimahi yang
disponsori oleh Lembur batik dan Batik Anggraini. Fashion show ini dibawakan
oleh Paguyuban Mojang Jajaka Kota Cimahi. Saat itu terlihat antusias yang luar
biasa dari masyarakat yang menyaksikan pagelaran fashion show tersebut.
Salah satu cara untuk lebih memperkenalkan serta
mengeksistensi Batik Cimahi di dalam maupun diluar ialah dengan mendirikan
pusat pelatihan dan gallery batik. Di Kota Cimahi terdapat gallery yang sudah
cukup dikenal diantaranya "Lembur
Batik Cimahi" dan “Batik Anggraini”. Lembur batik cimahi ini
berada di Jalan Pesantren Kelurahan
Cibabat, Kota Cimahi dan Batik anggraini beralamat di jln. Gunung Krakatau no.4
Cimahi Utara. Keduanya mengahsilkan kreasi baik baju maupun motif yang sangat
variatif sekali. Dari tangan mereka lah batik bisa disulap menjadi sebuah hasil
karya yang sangat luar bisa indah serta modern tanpa meninggalkan kekhasan
batik-batik dahulu. Jadi dengan adanya gallery tersebut diharapkan batik cimahi
akan lebih dikenal oleh khalayak luas.
Saat ini kita bisa melihat untuk batik cimahi
sendiri sudah banyak yang memakainya. Adanya kebijakan yang dimana untuk setiap
hari Jumat diharapkan untuk memakai batik adalah salah satu cara untuk
melestarikan batik. Tidak hanya orang kantoran, mahasiswa, bahkan anak sekolah
pun ikit ambil andil. Beberapa sekolah saat ini merubah batik sekolahnya
menjadi batik cimahi, berbeda pada saat sebelum adanya batik cimahi. Ini menunjukkan
bahwa generasi sekarang dituntut untuk mencintai hasil karya atau produk hasil
daerahnya. Kita pun harus tau semua batik ini adalah hasil dari pengrajin yang
ada di lembur batik ataupun batik anggraini.
Untuk lebih memperkenalkan batik
cimahi, selain tadi dengan adanya gallery batik dan adanya kebijakan untuk
memakai batik di hari Jumat adalah dengan adanya “Duta Batik Cimahi”. “Wilman Adi Putra dan Ira ismi” kedua
remaja ini dinobatkan sebagai Duta Batik Kota Cimahi 2012. Penobatan ini telah
dilakukan oleh Bapak walikota cimahi beserta ibu walikota pada saat itu
dipendopo Kota Cimahi. Duta batik cimahi
merupakan kali pertama yang diadakan di Kota Cimahi. Duta batik tersebut
dipilih berdasarkan kepedulian mereka yang besar serta rasa cinta terhadap
batik cimahi. Wilman dan Ira merupakan jebolan dari ajang Mojang Jajaka Cimahi
2011, kedua remaja tersebut menyandang sebagai wakil-II pada ajang tersebut.
Sebagai duta batik Kota Cimahi mereka memiliki tugas untuk membantu dalam
memperkenalkan batik yang dimiliki oleh Kota Cimahi kepada masyarakat luas baik
dalam kota maupun luar kota. Mereka pun dituntut aktif dalam mempromosikan
batik, baik dengan cara membuat acara yang bertemakan batik,
pelatihan-pelatihan batik dsb.
Dalam pertemuan dengan Wilman, sempat
mengajukan beberapa pertanyaan berkenaan dengan duta batik dan batik cimahi.
Dipilihnya mereka adalah sebagai icon remaja yang cinta batik, jadi diharapkan
remaja-remaja sekarang jangan malu untuk memakai ataupun mengenal batik,
apalagi ini adalah batik hasil kota sendiri. Menurut Wilman “untuk melestarikan serta mempublikasikan
batik Kota Cimahi kita dapat mengadaptasi dari slogan dalam pemberantasan DBD
yaitu 3M”, kalau untuk DBD adalah menguras, menutup, dan mengubur, akan tetapi
untuk 3M batik yang dimaksud adalah:
1. Mengetahui Batik Kota Cimahi
2.
Memakai Batik Kota Cimahi
3.
Mencintai Batik Kota Cimahi
Nah untuk itu sebagai generasi
muda ataupun generasi lainnya, marilah kita menerapkan 3M batik dengan begitu
kekayaan yang dimiliki oleh kita dapat dipertahankan serta dilestarikan serta
yang terpenting adalah tidak direbut ataupun diakui oleh orang lain.
Ditulis oleh: Ridwan maulana
Ttl :Cimahi 13-Oktober 1991
UNJANI -Cimahi
Sumber: